ARAHAN RTRWN TERHADAP PROVINSI JAWA BARAT
Dalam PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menetapkan sebagian wilayah administrasi/kota-kota di Provinsi Jawa Barat sebagai Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Bodebek yaitu Bogor, Depok dan Bekasi. Pada kawasan ini dilakukan pengembangan revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional yaitu revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi.
Berikut ini sistem perkotaan nasional di Provinsi Jawa Barat berdasarkan RTRW Nasional.
Sistem Perkotaan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan RTRWN
No. |
PKN |
PKW |
1. |
· Kawasan Perkotaan Bandung Raya (I/C/3) · Cirebon (I/C/1) |
Cianjur (I/C/1) Sukabumi (I/C/2) Cikampek (II/C/1) Sumedang (II/B) Indramayu (II/C/1) Kuningan (II/C/1) Tasikmalaya (II/C/1) Purwakarta (I/C/1) |
Keterangan:
I/C/1 ->Tahapan Pegembangan I Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasional yaitu pengembangan/peningkatan fungsi.
I/C/2 ->Tahapan Pegembangan I Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat PertumbuhanNasional yaitu pengembangan baru.
I/C/3 ->Tahapan Pegembangan I Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat PertumbuhanNasional yaitu revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi.
II/C/1 ->Tahapan Pegembangan II Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat PertumbuhanNasional yaitupengembangan/peningkatan fungsi.
II/B -> Tahapan Pegembangan II untuk Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi Yang Berbasis Otonomi Daerah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menetapkan 6 kawasan andalan di Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. |
Kawasan |
Sektor Unggulan |
1. |
Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur dan sekitarnya) · (II/A/2) · (I/E/2) · (II/D/2) · (II/F/2) |
· Pertanian · Pariwisata · Industri · Perikanan |
2. |
Kawasan Sukabumi dan sekitarnya · (II/F/2) · (III/A/2) · (I/E/2) · (III/B/2) |
· Perikanan · Pertanian · Pariwisata · Perkebunan |
3. |
Kawasan Purwakarta, Subang, Karawang (Purwasuka) · (I/A/1) · (I/D/2) · (II/E/2) · (II/F/2) |
· Pertanian · Industri · Pariwisata · Perikanan |
4. |
Kawasan Cekungan Bandung · (I/D/1) · (II/A/2) · (I/E/2) · (I/B/2) |
· Industri · Pertanian · Pariwisata · Perkebunan |
5. |
Kawasan Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan (Ciayumaja Kuning) dan sekitarnya · (II/A/2) · (II/D/2) · (I/F/2) · (I/C/2) |
· Pertanian · Industri · Perikanan · Pertambangan |
6. |
Kawasan Priangan Timur-Pangandaran · (II/A/2) · (IV/D/2) · (II/B/2) · (II/E/2) · (II/F/2) |
· Pertanian · Industri · Perkebunan · Pariwisata · Perikanan |
Keterangan:
I – IV: Tahapan Pengembangan
A : Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk SektorPertanian
A/1 : Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi
A/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian
B :Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan
B/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan
B/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan
C :Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektorPertambangan
C/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan
C/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan
D :Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk industripengolahan
D/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan
D/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan
E :Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektorPariwisata
E/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata
E/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata
F :Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektorPerikanaN
F/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan
F/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan
Penetapan Kawasan Strategis Nasional yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, antara lain:
1. Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur termasuk Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat)
2. Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Provinsi Jawa Barat)
3. Kawasan Fasilitas Uji Terbang Roket Pamengpeuk (Provinsi Jawa Barat)
4. Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Pamengpeuk (Provinsi Jawa Barat)
5. Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Tanjung Sari (Provinsi Jawa Barat)
6. Kawasan Stasiun Telecomand (Provinsi Jawa Barat)
7. Kawasan Stasiun Bumi Penerima Satelit Mikro (Provinsi Jawa Barat)
8. Kawasan Pangandaran – Kalipuncang – Segara Anakan – Nusakambangan (Pacangsanak) (Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah)
Tiga Kawasan Andalan diantaranya terdapat di wilayah Bogor, yaitu:
1. Kawasan Andalan Bodebek (industri manufaktur);
2. Kawasan Andalan Bopunjur (pariwisata, pertanian, dan konservasi);
3. Kawasan Andalan Sukabumi, dsk. (pertanian, pariwisata dan kelautan).
ARAHAN MP3EI TERHADAP PROVINSI JAWA BARAT
Kegiatan ekonomi utama MP3EI Koridor Jawa yang terdapat di Provinsi Jawa Barat antara lain peralatan transportasi. Sektor industri peralatan mesin di Jawa memiliki potensi untuk berkembang. Lebih dari 80 persen kontribusi PDB dari sektor peralatan dan mesin berasal dari Koridor Jawa, salah satunya adalah Jawa Barat. Berikut ini adalah persentase kontribusi segmen peralaran dan mesin di Jakarta dan Jawa Barat.
Persentase Kontribusi Segmen Peralatan dan Mesin di Jakarta dan Jawa Barat
Berikut ini daftar investasi infrastruktur yang teridentifikasi di Koridor Jawa khususnya Provinsi Jawa Barat.
Investasi Infrastruktur yang Terindentifikasi di Koridor Jawa Provinsi Jawa Barat
No |
Proyek |
Nilai Investasi (IDR Miliar) |
Periode Mulai |
Periode Selesai |
Lokasi |
1 |
Pembangunan Citarum Water Management Program |
10.220 |
2011 |
2015 |
Jawa Barat |
2 |
Pembangunan Rel Manggarai-Bekasi double double track, Bekasi-Cikarang elektrifikasi |
8.300 |
2011 |
2019 |
DKI Jakarta, Jawa Barat |
3 |
Pembangunan Bandara Kertajati |
8.299 |
2007 |
2020 |
Jawa Barat |
4 |
Penyediaan SPAM Jakarta, Bekasi, dan Karawang (Kanal Tarum Barat 5.000 l/s)- BOT |
5.200 |
2011 |
2014 |
DKI Jakarta, Jawa Barat |
5 |
Pembangunan Kanal Banjir Timur sepanjang 23,5 km |
4.900 |
2011 |
2015 |
DKI Jakarta, Jawa Barat |
6 |
Penyediaan SPAM Regional Jatigede (6.000 l/s)-BOT |
3.800 |
2015 |
2025 |
Jawa Barat |
7 |
Pembangunan Waduk Sentosa (1.400 l/s) |
457 |
2015 |
2025 |
Jawa Barat |
8 |
Pembangunan elektrifikasi Padalarang- Bandung- Cicalengka (45 km track), Kiara Condong-Cicalengka (double track 22 km track) |
304 |
2012 |
2019 |
Jawa Barat |
9 |
Pembangunan elektrifikasi Citayam-Nambo 20 km track (reaktivasi dan peningkatan(revitalisasi)) |
304 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
10 |
Penyediaan SPAM Kota Bekasi (450 l/s)-Konsesi |
298 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
11 |
Penyediaan SPAM Kota Bekasi (300 l/s)-Konsesi |
224 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
12 |
Pembangunan Cibatarua, Cilaki, dan Cisangkuy (1.400 l/s) |
163 |
2015 |
2025 |
Jawa Barat |
13 |
Pembangunan PLTU Pelabuhan Ratu 1050 MW |
13.650 |
2011 |
2011 |
Jawa Barat |
14 |
Pembangunan PLTU Indramayu Baru 1000 MW |
13.000 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
15 |
Pembangunan PLTU Indramayu Baru 1000 MW |
13.000 |
2012 |
2016 |
Jawa Barat |
16 |
Pembangunan PLTU Jawa Barat Baru 1000 MW |
13.000 |
2015 |
2019 |
Jawa Barat |
17 |
Pembangunan PLTU Indramayu 990 MW |
12.870 |
2011 |
2011 |
Jawa Barat |
18 |
Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 21,04 km; |
7.200 |
2011 |
2017 |
DKI Jakarta, Jawa Barat |
19 |
Pembangunan PLTS Upper Cisokan Pump Storage 1000 MW |
6.500 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
20 |
Pembangunan PLTGU Muara Tawar Add-On 3,4 700 MW |
5.600 |
2011 |
2016 |
Jawa Barat |
21 |
Pembangunan transmisi di Jawa Barat sampai dengan 2015; terdapat 2337 KMS |
5.242 |
2011 |
2015 |
Jawa Barat |
22 |
Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari 21,55 km; |
4.800 |
2008 |
2013 |
DKI Jakarta, Jawa Barat |
23 |
Pembangunan Jalan Cimanggis-Cibitung 25,39 km; |
4.400 |
2011 |
2025 |
Jawa Barat |
24 |
Pembanguna PLTG Sunyaragi 600 MW |
3.000 |
2015 |
2018 |
Jawa Barat |
25 |
Pembangunan PLTGU Muara Tawar Add-On 2 350 MW |
2.800 |
2011 |
2013 |
Jawa Barat |
26 |
Pembangunan PLTGU Muara Tawar Blok 5 234 MW |
1.872 |
2011 |
2011 |
Jawa Barat |
27 |
Pembangunan Jalan Tol Bandung (Pasir Koja- Soreang) 10,57 km; |
1.430 |
2011 |
2015 |
Jawa Barat |
28 |
Pembangunan PLTGU Muara Tawar Add-On 2 150 MW |
1.200 |
2011 |
2012 |
Jawa Barat |
29 |
Pembangunan jalan ruas Cisumdawu (Cileunyi- Sumedang-Dawuan) 60,10 km |
10.158 |
2011 |
2025 |
Jawa Barat |
30 |
Percepatan pengembangan hidro skala besar (4x250 MW) Upper Cisokan di Jawa Barat |
8.000 |
2011 |
2014 |
Jawa Barat |
31 |
Pembangunan tol terusan Pasteur-Ujung Berung- Cileunyi. |
8.000 |
2011 |
2025 |
Jawa Barat |
32 |
Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi |
7.800 |
2011 |
2025 |
Jawa Barat |
Sumber: MP3EI
Tujuan penataan ruang Jawa Barat 2029 adalah “Mewujudkan Tata Ruang Wilayah Provinsi yang Efisien, Berkelanjutan, dan Berdayasaing Menuju Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Pernyataan tersebut di atas memiliki makna:
Kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Provinsi Jawa Barat meliputi:
a. kebijakan dan strategi pengembangan wilayah;
b. kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang; dan
c. kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang
Pembagian Wilayah Pengembangan di Provinsi Jawa Barat dibagi atas 6 (enam) WP, yaitu sebagai berikut:
Kebijakan pengembangan wilayah melalui keterkaitan fungsional antar WP, meliputi:
Untuk pengembangan struktur ruang di Provinsi Jawa Barat, terdiri atas kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang. Adapun kebijakan dan strategi tersebut meliputi:
Kebijakan pengembangan pola ruang meliputi pengembangan kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya. Pencapaian luas kawasan lindung dalam rangka pengembangan kawasan lindung di Jawa Barat adalah sebesar 45%. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan guna menjaga ketahanan pangan Daerah dan nasional; mendorong pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau kecil dengan pendekatan keterpaduan ekosistem, sumberdaya dan kegiatan pembangunan berkelanjutan; mengoptimalkan potensi lahan budidaya dan sumberdaya alam guna mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah yang belum berkembang karena keterbatasan dayadukung dan dayatampung lingkungan; mengutamakan pembangunan hunian vertikal pada kawasan permukiman perkotaan guna optimalisasi dan efisiensi ruang budidaya yang semakin terbatas, terutama pada kawasan yang perlu dikendalikan; dan mengamankan kepentingan pertahanan dan keamanan negara sesuai dengan rencana tata ruang pertahanan dan keamanan.
Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Jawa Barat terdiri atas:
Sistem perkotaan di Daerah terdiri atas :
Rencana pengembangan infrastruktur wilayah di Daerah, meliputi :
1. pengembangan infrastruktur jalan dan perhubungan yaitu pengembangan jaringan jalan primer yang melayani distribusi barang dan jasa yang menghubungkan PKN, PKNp, PKW, PKWp dan PKL; pengembangan jaringan jalan tol dalam kota maupun antarkota sebagai penghubung antarpusat kegiatan utama; pengembangan jaringan kereta api yang berfungsi sebagai penghubung antar PKN serta antara PKN dengan PKNp dan PKWp; pengembangan bandara dan pelabuhan nasional maupun internasional serta terminal guna memenuhi kebutuhan pergerakan barang dan jasa dari dan ke Daerah dalam skala regional, nasional, maupun internasional; dan pengembangan sistem angkutan umum massal dalam rangka mendukung pengembangan pusat kegiatan utama;
2. pengembangan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi berbasis DAS yaitu dilaksanakan dalam WS yang terdiri dari: WS Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum; WS Cimanuk-Cisanggarung; WS Citanduy; WS Ciwulan-Cilaki; dan WS Cisadea-Cibareno.
3. pengembangan infrastruktur energi dan kelistrikan yaitu pengembangan instalasi dan jaringan distribusi listrik untuk meningkatkan pasokan listrik ke seluruh wilayah; pengembangan energi terbarukan meliputi panas bumi, energi potensial air, energi surya, energi angin dan bioenergi; dan pengembangan energi tak terbarukan meliputi bahan bakar minyak, gas, dan batubara untuk meningkatkan pasokan energi;
4. pengembangan infrastruktur telekomunikasi yaitu pengembangan telekomunikasi di Desa yang belum terjangkau sinyal telepon; pengembangan telekomunikasi di Desa yang belum dilalui jaringan terestrial telekomunikasi; dan pengembangan Cyber Province.
5. pengembangan infrastruktur permukiman yaitu pengembangan hunian vertikal di perkotaan; pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap bangun di perkotaan; peningkatan pelayanan sistem air minum; pengelolaan air limbah dan drainase; pengelolaan persampahan; peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh; pembangunan kawasan dan sarana olahraga; pembangunan pusat kebudayaan; pembangunan rumah sakit; pembangunan pasar induk regional; pengembangan/pembangunan home industri; peningkatan prasarana dasar permukiman perdesaan; peningkatan dan pembangunan pusat kegiatan belajar; dan pembangunan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pembantu.
Rencana pola ruang kawasan lindung Provinsi Jawa Barat yaitu menetapkan kawasan lindung provinsi sebesar 45% dari luas seluruh wilayah Daerah yang meliputi kawasan lindung berupa kawasan hutan dan kawasan lindung di luar kawasan hutan, yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2018 dan mempertahankan kawasan hutan minimal 30% dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS). Kawasan lindung di Provinsi Jawa Barat terdiri dari:
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Rencana pengembangan kawasan budidaya meliputi pengelolaan kawasan hutan produksi, kawasan pertanian pangan, kawasan perkebunan, kawasan peternakan, pengembangan kawasan pesisir, laut dan pulau kecil, kawasan perikanan, kawasan pertambangan, kawasan industri, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pariwisata, kawasan permukiman perkotaan, RTH, serta kawasan pertahanan dan keamanan.
Visi Provinsi Jawa Barat adalah “Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Sementara visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam RPJM Daerah tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat adalah “Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”.
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk mendukung visi ini, maka misi pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
Misi kedua yaitu Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi lokal bertujuan untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam misi ini, yaitu: