Transportasi Darat
Jalan
Panjang jalan dengan status jalan nasional dan jalan Provinsi Banten masing-masing mencapai 476.49 km dan 770.09 km. Berdasarkan permukaan jalan, 100% dari panjang jalan negara dan 98,5% dari panjang jalan provinsi memiliki jenis permukaan aspal. Sedangkan berdasarkan kondisi jalan, 100% dari panjang jalan negara dan 36,31% dari panjang jalan provinsi berada dalam kondisi baik.
Panjang Jalan
Negara (Km) |
Provinsi (Km) |
||
Jenis Permukaan |
Diaspal |
476.49 |
758.91 |
Kerikil |
- |
11.18 |
|
Tanah |
- |
- |
|
Tidak Dirinci |
- |
- |
|
Kondisi Jalan |
Baik |
476.49 |
279.61 |
Sedang |
- |
347.9 |
|
Rusak |
- |
142.58 |
|
Rusak Berat |
- |
- |
Sumber: BPS, Provinsi Banten dalam Angka, 2011
Terminal
Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Poris Plawad, Terminal Labuan dan Terminal Merak. Provinsi Banten memiliki rencana pengembangan terminal tipe A dan B, meliputi Terminal Merak, Terminal Pakupatan, Terminal Poris Plawad, Terminal Kadubanen, dan Terminal Kaduagung, dan terminal B meliputi Terminal Pandeglang, Terminal Labuan, Terminal Rangkasbitung, Terminal Bayah, Terminal Malingping, Terminal Ciputat, Terminal Balaraja, Terminal Cipocokjaya, Terminal Ciledug, Terminal Cimone, Terminal Cadas, Terminal Jatiuwung, Terminal Tanara, dan Terminal Cibeber.
Jalur KA
Provinsi Banten juga dilalui jalur kereta api Jakarta-Merak yang melewati wilayah DKI Jakarta-Kabupaten Tangerang-Serang-Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. Total rangkaian kereta api di Provinsi Banten ada sebanyak 81 KA, yang terdiri atas KA umum sebanyak 56 KA, dan KA khusus sebanyak 24 KA.
Transportasi Laut
Provinsi Banten memiliki dua kawasan Pelabuhan yaitu Pelabuhan di perairan Selat Sunda dan di perairan Teluk Banten dengan jumlah Pelabuhan/dermaga 38 buah. Pada kawasan perairan Selat Sunda terdapat 20 Pelabuhan Umum dan Pelabuhan Khusus milik Pemerintah/BUMN dan swasta, termasuk di antaranya Pelabuhan Umum Ciwandan (PT. Pelindo II) dan Pelabuhan Nasional Merak (PT. ASDP). Peruntukan Teluk Banten dalam Rencana Umum Tata Ruang Nasional untuk pengembangan kawasan Pelabuhan dan industri, yang saat ini terdapat 2 (dua) Pelabuhan umum yaitu Kawasan Pelabuhan Bojonegara sebagai Pelabuhan Internasional dalam satu sistem dengan Tanjung Priok (DKI Jakarta) dan Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu serta 15 Pelabuhan Khusus yang tersebar di wilayah Kecamatan Bojonegara. Bahkan sedang dikembangkan pula untuk pengembangan Pelabuhan Internasional Peti Kemas yang mampu melayani Kapal Generasi 4 dan 5.
Kepelabuhan di Provinsi Banten
JENIS PELABUHAN |
KETERANGAN |
A. Pelabuhan Umum |
|
1. Pelabuhan Nasional Merak |
4 Dermaga Ro-ro |
1 Dermaga Kapal Cepat |
|
1 Dermaga Ro-ro, dijadwalkan beroperasi awal september 2009 |
|
2. Pelabuhan Ciwandan (dikelola oleh PT Pelindo II) Cabang Banten |
General Cargo, Bulk Cargo |
3. Pelabuhan Regional Anyer |
General Cargo |
4. Pelabuhan Internasional Bojonegara |
Satu sistem dengan Tanjung Priok (DKI Jakarta) |
5. Pelabuhan Regional Labuan |
General Cargo |
B. Pelabuhan Khusus |
|
40 Pelabuhan |
Dermaga untuk kepentingan sendiri |
4 Tidak Beroperasi |
|
C. Pelabuhan Perikanan |
|
1. Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu |
Dijadwalkan Oktober 2009 Ditingkatkan Menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara |
2. Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan |
Proses Pembentukan UPTD |
3. Pangkalan Pendaratan Ikan |
|
a. Citulis |
Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai |
b. Kronjo |
Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai |
c. Binuangeun |
Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera |
d. Bayah |
Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai |
Sumber: RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030
Transportasi Udara
Terdapat beberapa Bandar Udara di Provinsi Banten, yaitu Bandar Udara Soekarno Hatta, Bandar Udara Budiarto di Kabupaten Tangerang, Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan, Bandar Udara Gorda di Kabupaten Serang, dan Bandar Udara Banten Selatan di Kabupaten Pandeglang.